Tag Archives: Hanya aku

Agar Air Matamu Tak Sia-sia

Kadang kau tak pernah mengerti Bahkan keinginan air matamu sendiri Mengapa ia masih terjatuh untuk orang yang bahkan tak pernah menghiraukan sedihmu Mengapa ia masih mengalir untuk orang yang menghancurkan perasaanmu Mengapa ia masih merayakan kesedihan saat yang kau tahu … Continue reading

Posted in Catatan Rasa | Tagged | Leave a comment

Aku Benci.

Lama lama aku sangat membenci malam. Selalu ada sepi yang terselip di antara dinginnya, lalu semua membunuhku perlahan. Semua sudah dilakukan, namun senyap ini tak kunjung pergi. Mengapa sepi sekejam ini? Tak bisakah ia pergi meninggalkanku sendiri? Kenapa harus mengganggu … Continue reading

Posted in Catatan Rasa | Tagged | Leave a comment

Gaduh

Adakah yang lebih kosong dari hati yang ditinggalkan denyutnya? Kukira aku kemudian mati, namun ternyata hati lebih mengerti bagaimana caranya bertahan Mengapa harus ada temu ketika pisah terus saja menjadi bayang? Mengapa harus berlanjut ketika akhirnya yang ada hanya melepaskan? … Continue reading

Posted in Catatan Rasa | Tagged | Leave a comment